Perjuangan Muslimah Muda Australia Hentikan Kebencian terhadap Islam
Seorang gadis Muslim bersumpah untuk terus berbicara menentang para demonstran anti-Islam, meski pertemuan mereka di sebuah aksi kelompok ‘Reclaim Australia’ bulan lalu membuatnya "kecewa" dan "patah hati".
Pengungsi Afghanistan berusia 21 tahun, Rahila Haidary, awalnya berencana untuk bergabung dengan aksi rekan-rekan anti-rasisme di Perth bulan lalu, tetapi berubah pikiran di menit terakhir.
"Sepanjang malam saya berpikir 'orang-orang ini menentang Muslim, tapi kenapa?'," tanyanya.
Rahila mengatakan, "Saya benar-benar pergi ke sana untuk bergabung dengan kelompok lainnya tapi kemudian sebelum saya ke sana saya pikir, 'mengapa tak mendengar beberapa alasan mengapa orang-orang ini menentang Muslim, sebelum saya pergi ke sana?'."
Rahila dengan segera ditemui oleh beberapa anggota kelompok United Patriots Front yang bertanya kepadanya apakah ia akan membahas agamanya dengan mereka.
"Mereka mengatakan, Anda setuju dengan kebebasan? Dan saya jawab, 'ya saya setuju'. Pertanyaan menarik berikutnya yang mereka tanya adalah 'apakah Anda pertama menyebut diri anda Muslim atau warga Australia?’,” ceritanya.
Ia melanjutkan, "Saya mengatakan 'Saya akan menyebut diri saya warga Australia terlebih dahulu' dan mereka terkejut, mereka bertanya 'mengapa? Bukankah Anda seorang Muslim yang bangga?' saya katakan, 'Ya memang, saya bangga dengan identitas Muslim saya’.”
"Alasan saya menyebut diri saya terlebih dahulu sebagai warga Australia adalah karena konstitusi Australia memberi saya kebebasan untuk menjalankan agama saya dan itulah mengapa saya menghormati negara ini, itulah sebabnya saya di sini hari ini," lanjutnya.