Pernyataan Dosen PNS di Depan Rocky Gerung Ditelusuri Bawaslu
Pernyataan terbuka Eddy Iskandar di hadapan Rocky Gerung dan ratusan peserta yang hadir di acara itu, tak hanya sampai di situ.
Dalam kesempatan itu, Eddy mengkritik kinerja pemerintahan Indonesia saat ini. Salah satu poin yang dikritik Eddy adalah menipisnya kebebasan rakyat.
“Tapi hari ini faktanya penguasa mengekang kebebasan rakyat. Yang terjadi adalah kebebasan rakyat semakin mengecil, kemudian kontrol pemerintah semakin besar. Akhirnya menjadi diktator. Sebelum menjadi diktator, maka hentikan dengan kemenangan Prabowo,” serunya.
Dari penelusuran Kaltim Post (Jawa Pos Group), Eddy tercatat sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul. Dikonfirmasi media ini, Dekan FISIP Unmul M Noor mengakui, bahwa Eddy merupakan staf pengajar di fakultasnya. Eddy juga saat ini sedang mengenyam pendidikan di salah satu universitas di Malaysia.
“Itu salah satu dosen kami di FISIP. Beliau sudah setengah tahun lebih berada di Malaysia. Jurusan apa yang beliau ambil di sana saya kurang begitu tahu. Tapi jurusan (yang diajarkan) di sini (Unmul Samarinda), Jurusan Ilmu Pemerintahan. Beliau ada di Penang, Malaysia,” ungkapnya.
Meski begitu, Noor enggan berkomentar lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Eddy. Selain karena memang belum melihat langsung video di mana Eddy terlibat kegiatan kampanye pilpres, Noor beralasan bahwa masalah itu menjadi urusan pihak universitas.
“Bahwa beliau dosen di sini (Unmul Samarinda) dan nama itu, iya betul. Sudah mengajar di Unmul sekitar 10 atau 15 tahun. Beliau orang Samarinda,” bebernya.
BACA JUGA: Polemik PPPK, Para Pimpinan Honorer K2 Berbeda Pilihan Capres