Persaudaraan PENA: Kasus Mahasiswa Papua, Mengusik Jati Diri Bangsa
Ketiga, Mengharapkan agar pemerintah segera melakukan tindakan taktis dan strategis dalam menangani masalah ini, dengan melakukan investigasi secara profesional dan transparan terhadap insiden di Surabaya dan Malang; sekaligus melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan melibatkan komponen masyarakat agar kehidupan antaranak bangsa yang berbeda etnis kembali guyub dan rukun. Dan dalam mengambil tindakan hendaknya tetap mengedepankan semangat persaudaraan dengan membangun serta memperkuat dialog dalam rangka memperkuat rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia.
Keempat, Kami mengapresiasi sikap yang ditunjukkan oleh para kepala daerah mulai dari Gubernur Jawa timur, Wali Kota Surabaya dan Malang yang dengan tulus menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas insiden yang terjadi di Jawa Timur. Begitu juga dengan sikap yang dilakukan oleh Gubernur Papua dan Papua Barat yang mengajak seluruh entitas masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk bisa menjaga diri tidak terpancing oleh berita-berita hoaks yang beredar.
Kelima, Persaudaran Pemuda Etnis Nusantara sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda didirikan untuk menjaga nilai-nilai serta komitmen berbangsa dan bernegara yang dibangun atas dasar keberagaman. Kami sadar bahwa Indonesia sebagai negara bangsa yang besar dengan beragam bahasa, budaya, dan agama sangat rentan dengan koflik dan perpecahan. Maka dari itu, DPP Persaudaraan PENA meminta agar Bakorwil Persaudaraan PENA Provinsi Jawa Timur, Papua dan Papua Barat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga keharmonisan rasa persaudaraan sesama anak bangsa, sekaligus turut melakukan deteksi dini atas potensi meluasnya atau timbulnya kejadian yang serupa di wilayah masing-masing.