Petani Food Estate: Kami Betul-betul Dikawal Teman-teman dari Kementan
Varietas batu ijo yang ditanam di lahannya sempat ditinggalkan beberapa hari karena fokus dengan perayaan keagamaan.
“Di sini kendala utamanya cuaca yang ekstrem. Pagi kadang hujan sampai sore, dan kalau malam berkabut. Kedua, waktu petani yang tersedot pada saat perayaan Natal tahun lalu. Saya akui sempat saya meninggalkan lahan namun kemudian usai perayaan, saya kembali menekuni lahan saya,” katanya.
Petani berusia 50 tahun ini salut dengan Kementerian Pertanian.
Bantuan yang ia terima sesuai dengan kebutuhan yang ada tanpa dikurangi dan ditutup-tutupi.
Tidak hanya benih dan sarana produksi, dirinya bersama para petani lain sempat menerima upah kerja.
“Bantuan kepada kami itu tidak ada yang tersembunyi. Berapa yang dikasih ke kami, itulah yang kami terima,” katanya.
Ia menegaskan bantuan mulai dari benih hingga sarana produksi diterima penuh. Bahkan dia juga menerima upah kerja mulai saat penaburan kompos, pemasangan mulsa hingga waktu penanaman.
“Kami hanya tinggal merawatnya saja. Hasilnya pun bukan buat pemerintah, semua murni untuk kami para petani,” terang Jhon.