Petani Milenial Manfaatkan Akar Bambu jadi Zat Tumbuh
jpnn.com, BANDUNG - Nurmala Alqisthi Najmudillah, seorang petani milenial yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Polbangtan Bogor, membuat inovasi pertanian yang sangat berdaya guna.
Dia memanfaatkan akar bambu menjadi zat tumbuh.
Di desa Ciapus, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Nurmala melakukan inovasi yang mengarah ke sistem pertanian organik karena terdapat beberapa permasalahan di desa, di antaranya tanah yang kurang subur dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga struktur tanah menjadi kurang bagus.
"Inovasi yang saya sampaikan ke petani yaitu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) atau bakteri penumbuh akar. Karena akar merupakan hal yang paling utama dalam pertumbuhan tanaman. Jika akar tanamannya sehat dan bagus maka pertumbuhannya pun akan bagus pula," katanya.
"Dengan teknologi ini diharapkan bisa memperbaiki pertumbuhan tanaman sehingga produksi dan kualitas tanaman dapat terjamin, di samping berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman juga dapat memperbaiki kembali kesuburan tanah," imbuhnya.
Nurmala memanfaatkan bahan-bahan alam yaitu menggunakan akar bambu yang mudah ditemukan sekitaran desa untuk PGPR.
Ia membuat uji perbandingan tanaman, antara tanaman dengan perlakuan PGPR dengan tanaman yang menggunakan pupuk kimia di tahap awal pertumbuhan.
"Pertumbuhan tanaman dengan menggunakan PGPR ini dilihat dari fisiologisnya lebih tegap daripada tanaman yang tidak menggunakan PGPR," jelasnya.