Petani Semakin Meminati Asuransi Berbasis Aplikasi SIAP
Jika polis asuransi dikirim pihak Jasindo ke alamat kelompok tani, biasanya tidak tercatat di dinas. Namun, jika polis asuransi petani itu dikirim melalui dinas, akan dicatat.
“Ini menjadi temuan pemeriksa karena terkait dengan klaim yang dibayar. Tahun lalu, kami benahi administasi ini, maka capaian target sedikit agak turun,” tegas Mulyadi.
Namun, tahun 2019, target luasan satu juta hektare tampaknya akan tercapai karena sekarang pendaftaran bisa melalui online SIAP. Sistem daring ini mempermudah petani untuk ikut asuransi.
Selain itu, pembayaran klaim hanya diberikan pada petani yang masuk dalam SK Dinas tentang Daftar Peserta Definitif (DPD) asuransi. Selama ini tidak semua peserta AUTP tercantum dalam SK.
“Nah, mulai tahun lalu kami benahi sehingga klaim hanya dibayarkan jika nama petani tercatat dalam SK tersebut,” tegas Mulyadi.
Mulyadi menyebutkan, sebenarnya sampai saat ini tidak ada kendala yang cukup berarti, baik klaim maupun pembayaran premi.
Kementan bersama perusahaan asuransi Jasindo terus mengajak para petani padi untuk mengasuransi lahannya.
Selain itu, para penyuluh pertanian diminta untuk lebih aktif menyosialisasikan program asuransi kepada petani, terutama pada saat musim tanam seperti sekarang ini.