Peter Susanto, Si Jenius Asal Indonesia yang Mengukir Prestasi di Australia
Hanya saja di babak akhir menjelang final, terjadi kontroversi ketika Peter mendapatkan nilai 19 dari maksimal 20 dalam kategori teknologi masa depan.
Dalam episode tersebut, Henri mengajukan pertanyaan kepada panitia mengenai jawaban anaknya Peter yang dianggap salah. Henri beranggapan pertanyaannya kurang jelas.
Namun seorang juri yang menjadi pemutus akhir tetap mengatakan jawaban Peter salah. Dia harus bertanding lagi dengan seorang peserta perempuan karena sama-sama mendapatkan nilai 19.
Di babak 'play off' ini Peter kalah sehingga gagal maju ke babak final, dan hanya meraih posisi ketiga.
Keluarga Henri Susanto bermukim di ibukota NT, Darwin, setelah sebelumnya tinggal di Adelaide.
Peter sekarang duduk di kelas 9 sekolah swasta Haileybury Rendall di Darwin.
Walau baru ditayangkan, rekaman acara ini sebenarnya sudah dilakukan beberapa bulan lalu.
Dalam Bahasa Indonesia yang lancar dengan logat Jawa, Peter berusaha mengenang hal positif dari lomba Child Genius.