Petugas Pemakaman Jatuh Pingsan saat Kuburkan PDP COVID-19
Pihaknya berharap pemkab menyiapkan petugas khusus pemakaman, yang khusus menangani protokol penguburan kasus positif COVID-19 maupun penanganan kematian orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Penggunaan APD baju hazmat merupakan kondisi yang baru bagi warga, dan menyebabkan berbagai kemungkinan buruk dapat terjadi, seperti pingsan dalam kondisi sebelum maupun saat bertugas," katanya.
Karena kajadian itu, Sumarjin saat itu menggantikan posisi anggota keluarga yang pingsan tersebut, merampungkan proses penguburan pada pukul 22.17 WITA di lahan miliknya yang dihibahkan sebagai lokasi pekuburan.
Prosesi pemakaman dilakukan bersama tiga orang petugas dari RSUD Kota Gorontalo, mengenakan APD lengkap dan ditambah empat orang warga Desa Ilangata, termasuk kepala desa.
BACA JUGA: Suami Pulang Kerja, Sang Istri Menghampiri Sambil Menangis Bercerita Baru Diperkosa ZF
Pemakaman tersebut dikawal langsung Wakil Bupati Thariq Modanggu, Kapolres Gorontalo Utara, Dandim 1314, kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Kabag Ops Polres, serta personel TNI dan Polri di wilayah setempat.(antara/jpnn)