Petulangan Singkat 3 Pemuda Mencari Cinta
jpnn.com - MELANJUTKAN kesuksesan dua sekual sebelumnya, film Kawin Kontrak dan Kawin Kontrak Lagi. Rumah produksi MVP Picture mendulang sebuah film bergenre sama, yakni Kawin kontrak 3. Dengan benang merah yang sama, yakni isu sosial terkait fenomena kawin kontrak yang tumbuh subur di Indonesia. Film itu di sutradarai Awi Suryadi.
“Ini kesempatan yang sangat luar biasa, bisa terlibat langsung dalam pembuatan filmKawin Kontrak yang sebelumnya telah sukses,” ujar Awi Suryadi saat Jumpa pers di gedung Intiland, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
Melibatkan Totos Rasidi sebagai penulis cerita. Film yang merupakan sekuel ketiga dari film sebelumnya itu dikemas dengan sentuhan yang baru. Selain wajah pemeran yang baru, seperti halnya Garry Iskak, Ferry Ardiansyah, Albert Halim, Abdurahman Arif, Shinta Bachir, Nadia Vela, Adelia Rasya, Anne J cotto dan Ferdy cerita dari film ini pun dikemas dengan atmosfir yang fresh.
“Dari awal kami ingin menggunakan bintang film yang lama, seperti Ricky Harun, Lukman Sardi, Cut Mini Theo, Wiwid Gunawan, Thalita Latief, dan Debby Ayu. tetapi karena hanya Lukman Sardi yang bisa dan yang lain tidak bisa, kami putuskan menghadirkan bintang-bintang baru,” papa sutradara film Asmara Dua Diana itu.
Meski demikian, absennya pemain lama dalam besutan sutradara baru ini dipastikan tidak mengurangi atmosfir film yang rencananya di rilis pada 5 September. Kehadiran mereka dipastikan menambah keseruan film yang sebelumnya mengantongi 1, 6 juta penonton itu.
“Beban pasti, karena kawin kontrak merupkan franchise yang cukup sukses. Tetapi, saya yakin dengan cerita yang lebih seru dan wajah-wajah baru yang tentunya tidak kalah dengan yang lama, saya yakin film ini bisa menyusul sukses,” paparnya
Apalagi, lanjut pria kelahiran Bandar lampung, 24 September 1977 itu, film ini memang digarap cukup serius. Tidak seperti halnya film komedi-komedia lainya yang terkesan digarap sembarangan dan merusak market film nasional. “Film ini memang digarap cukup serius, berbeda dengan banyak film yang dibuat dengan terbatas waktu sehingga merusak genre komedi dewasa,” jelasnya.
Tidak mengurangi eksistensi dua sekual sebelumnya, terang Awi, cerita dari film ini berusaha meneruskan petualangan Kang Sono sebagai makelar kawin kontrak yang memutuskan berhenti menjalani aktivitasnya sebagai makelar lantaran menjalani TKI di Hong Kong.