Pihak Keluarga Audrey Belum Puas dengan Hasil Visum
Menurutnya, KPAI melalui KPPAD Kalbar akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan secara umum, termasuk terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Pendampingan tersebut juga dimaksudkan untuk memastikan korban mendapatkan rehab secara tuntas.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi yang juga hadir di Pontianak mengingatkan semua pihak untuk berpikir jernih menanggapi kasus ini. Ia menekankan agar korban dan pelaku untuk sementara dijauhkan dari pengaruh media online. Masyarakat para pengguna media sosial pun diharapkan tidak mudah berkomentar, apalagi menghujat dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Pernyataan Kapolda Kalbar Usai Lihat Kondisi Audrey di RS
"Karena dampaknya adalah justru membuat korban semakin menderita. Tekanan yang paling dahsyat dirasakan korban justru tekanan psikologis. Tiba-tiba korban menjadi suatu yang sangat terkenal tetapi ada sesuatu hal yang membuat dia belum siap menghadapi itu semua," papar pria yang akrab disapa Kak Seto ini.
Menanggapi munculnya dukungan dari beberapa publik figur yang datang langsung menemui korban, menurutnya, ada kemungkinan hal itu dapat membuat korban merasa senang. Namun, jangan sampai dukungan tersebut justru menjadi senjata makan tuan. Maksud awalnya baik tetapi justru malah menyudutkan korban.
"Mohon dengan hormat tidak menyebarkan wajah korban. Meski keluarga korban mengizinkan, mohon kepada keluarga korban, kita semua para pihak yang sayang kepada korban, yuk lindungi korban untuk tidak mengekspos identitas dan sebagainya," imbau Kak Seto.
Seperti diketahui, memang beberapa hari terakhir kasus yang menyita perhatian banyak pihak ini mengundang simpati sejumlah publik figur. Para selebgram dan YouTuber tak ketinggalan memberikan dukungan, misalnya Atta Halilintar dan Ria Ricis. Keduanya rela datang ke Kota Pontianak untuk menemui korban.(bar)