Pola Tanam secara Tepat dan Akurat dengan MAPDAS
jpnn.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian kini telah menghasilkan lagi aplikasi teknologi Model Aliran Permukaan Daerah Aliran Sungai (MAPDAS).
MAPDAS adalah model simulasi aliran permukaan daerah aliran sungai (DAS) dengan interval sesaat mendekati real time (jam bahkan menit).
Model ini menggunakan 4 (empat) parameter input utama simulasi, meliputi koefisien aliran permukaan (Kr), waktu jeda, kecepatan aliran jaringan hidrografi, dan kecepatan aliran lereng.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Prof. Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa MAPDAS ini melengkapi aplikasi yang sudah ada seperti KATAM, MODIS, dan lain-lain.
"Aplikasi ini juga menyajikan peta wilayah curah hujan di seluruh Indonesia yang senantiasa diupdate secara berkala," ujar Dedi.
Dedi mengatakan bahwa keunggulan MAPDAS dapat diaplikasikan untuk simulasi aliran permukaan pada DAS (daerah aliran sungai) skala mikro (<100 ha) hingga skala makro (>100 km2).
"Kualitas simulasinya juga sangat memadai hingga 90% tingkat kemiripan," tambah Dedi.
Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat) Dr Harmanto menambahkan, MAPDAS dapat mensimulasi aliran permukaan dalam beberapa skenario perubahan tutupan lahan.