Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Polisi Ditipu Residivis Rp 1,35 Miliar, Gigit Jari, Begini Ceritanya

Rabu, 12 Agustus 2020 – 13:27 WIB
Polisi Ditipu Residivis Rp 1,35 Miliar, Gigit Jari, Begini Ceritanya - JPNN.COM
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Pol Sugeng Riyadi menunjukkan foto kedua tersangka. Foto: ANTARA/Firman

jpnn.com, BANJARMASIN - Polda Kalimantan Selatan membongkar tindak pidana penipuan senilai Rp 1,35 miliar berkedok calo seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

"Ada dua tersangka kami tangkap di Jakarta yang telah menipu korban dengan janji meluluskan seleksi Taruna Akpol," terang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Pol Sugeng Riyadi di Banjarmasin, Rabu (12/8).

Kasus tersebut bermula korban melapor ke Polda Kalsel pada 20 Juli 2020. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Kasubdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kompol Riza Muttaqien memimpin penyelidikan hingga akhirnya dapat menangkap terlapor berinisial IR dan IL.

Sugeng mengungkapkan aksi tipu-tipu memanfaatkan seleksi masuk calon Taruna Akpol itu, saat korban Putu Sudhiwirawan yang berdinas di Polres Banjarbaru bertemu tersangka IR yang menawarkan jika anak korban bisa lulus masuk polisi.

"Awalnya anak korban ini daftar Akpol 2019 dan gugur dites akademik. Namun oleh pelaku dijanjikan bisa lulus dengan bayaran Rp 1 miliar karena pelaku punya kenalan di Mabes Polri yaitu tersangka IL," ungkap Sugeng.

Kemudian uang Rp 1 miliar pun diberikan oleh korban. Namun, ada tambahan uang operasional Rp 200 juta juga diminta pelaku.

Bahkan terakhir, pelaku minta lagi Rp 150 juta. Sehingga total kerugian korban Rp 1,35 miliar dari hasil tipu-tipu tersangka.

"Jadi korban dan anaknya yang mau masuk Akpol ini sempat beberapa kali berangkat ke Semarang karena kata pelaku sudah diterima tinggal masuk pendidikan. Bahkan dijanjikan pula pada pendaftaran tahun 2020 ini bisa lulus. Namun itu semua hanya modus pelaku untuk meyakinkan korban," ungkap Sugeng.

Penipuan bisa menimpa siapa saja, termasuk polisi sekalipun. Contohnya Putu Sudhiwirawan yang berdinas di Polres Banjarbaru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News