Pria Tampan Pemenang Pilkada Itu Bilang 'Saya Kagum dengan Arumi'
Sebagai pemimpin yang terpilih, tentu keduanya punya impian yang harus diwujudkan. Emil menjelaskan, salah satu kekurangan Trenggalek adalah belum punya brand. Emil pun menginginkan Trenggalek menjadi kota wisata dan budaya. Seperti Banyuwangi.
Sebab, dia melihat potensi di sisi selatan saat ini belum dimaksimalkan. ”Kami punya Pantai Prigi, namun belum dioptimalkan,” ungkapnya.
Keindahan pantai itu nanti dikemas dengan budaya. Misalnya, event Prigi Fest digabung dengan tari tradisional Trenggalek: jaranan. Selain itu, dia mengajak anak-anak muda Trenggalek mengembangkan daerahnya. Dalam waktu dekat, Emil berencana menggelar lomba foto. Lomba tersebut bertema This is Trenggalek. ”Anak muda akan mengapresiasi Trenggalek menurut pandangannya,” ucap dia.
Tak kalah dengan Emil, Arifin pun punya mimpi membesarkan Trenggalek. Dia mengamati Trenggalek sebagai kota yang dikelilingi bukit. ”Ini bisa menjadi brand Trenggalek: Kota Seribu Bukit,” ujarnya.
Arifin berharap ke depan Trenggalek menjadi kota budaya dan wisata. Misalnya sekelas Jogjakarta. ”Kami akan menarik orang untuk ke Trenggalek,” katanya.
Arumi yang ditemui di kediaman membenarkan bahwa dirinya ikut membantu suaminya berkampanye. Namun, lantaran kondisi tubuhnya yang saat itu sedang hamil muda, dia tidak bisa total membantu Emil. ”Hanya sampai kandungan saya mencapai delapan bulan,” ujarnya.
Arumi pun turun ke pasar-pasar untuk menyapa masyarakat. Ketika malam dia berburu acara pengajian yang diadakan ibu-ibu. ”Kalau ada acara, selama diperbolehkan datang, masuk saja,” kata dia.
Ibu Lakeisha Dardak itu mengakui awalnya canggung turun ke lapangan. Salah satu yang menjadi penghambat adalah faktor bahasa. Namun, lama-lama kecanggungan tersebut sirna. Sebab, setiap kali datang ke acara, dia selalu mengakui tidak bisa berbahasa Jawa. ”Ya, saya sampaikan saja mohon maaf tidak bisa bahasa Jawa.”