Prioritaskan Bantuan Bencana Daripada Kurban
Fatwa Muhammadiyah Jelang Idul AdhaKamis, 11 November 2010 – 07:29 WIB
Sementara itu, Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH. Abdullah Syam mengomentari soal proses relokasi korban Merapi. Dia mengatakan, pemerintah mengalami kesulitan untruk memindahkan seluruh masyarakat di lereng merapi karena ada keterikatan emosinal yang kuat diantara mereka dengan gunung merapi. "Bagaimananya caranya memindahkan orang yang sudah turun menurun tinggal di daerah tersebut. Mereka kan mencari makan di lereng merapi," katanya dalam konferensi pers di DPP LDII Jakarta, kemarin.
Menurut Abdullah, perlu kearifan lokal dan harus melibatkan tokoh masyarakat jika pemerintah terus memaksakan kehendaknya untuk melakukan relokasi terhadap masyarakat di lereng Merapi. "Selain tegas, pemerintah harus melibatkan tokoh yang disegani di sekitar lereng Merapi agar mereka mau dipindahkan. Dan pemerintah juga harus benar-benar memberikan konpensasi yang jelas tidak mengumbar janji melulu," tambahnya.
LDII sendiri menurut Abdullah Syam telah menyediakan sarana dan prasaranan yang dimilikinya di daerah bencana sebagai tempat pengungsian. "Ada lebih dari 1000 pengungsi yang ditampung di beberapa Masjid dan Aula milik LDII yang kita jadikan sebagai tempat pengungsian di daerah bencana seperti di Ponpes LDII, Mulungan Wetan, Sinduadi, Mlati, Sleman dan Pondok Pesantren Almadinah, Jogonalan, Klaten," lanjutnya. Dia juga menambahkan, seluruh korban meninggal akibat Merapi dapat dikategorikan wafat dalam keadaan syahid. (zul/agm)