Prof Nunuk Sebut 62.465 P1 Tanpa Penempatan Dituntaskan di PPPK 2023, Ada Sistem Baru
Agar formasi itu terisi di PPPK 2023, terang Prof Nunuk, Kemendikbudristek akan terus berkoordinasi dengan Pemda setempat agar bisa mengangkat 45.307 guru P1 itu dalam perekrutan PPPK 2023.
"Masalahnya sekarang terdapat 17.382 guru P1 tidak terdapat kebutuhan karena mengajar di mapel gemuk, seperti Bahasa Inggris, PKWU, dan mapel-mapel lainnya," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Nunuk, Kemendikbudristek akan menyiapkan regulasi mengenai linieritas sehingga lebih fleksibel. Contohnya, guru honorer bahasa Inggris yang selama ini menjadi wali kelas di SD.
Ketika ada perekrutan PPPK 2021/2022, mereka terpaksa melamar di jenjang SMP dan SMA, karena formasi Bahasa Inggris tidak tersedia di SD.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, terang Dirjen Nunuk, maka memungkinkan guru Bahasa Inggris itu mengajar di SD, tentunya setelah ada penyesuaian linieritas.
Dia menegaskan setiap saat Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama panitia seleksi nasional (Panselnas) CASN terus berpikir bagaimana agar P1 bisa semuanya diselesaikan tahun ini juga.
Sebab, jika masalah guru honorer belum selesai, maka rekrutmen ASN CPNS maupun PPPK dari jalur pendidikan profesi guru (PPG) belum bisa dilaksanakan.
"Kami mohon dukungannya untuk menyelesaikan tugas menuntaskan P1 ini. Percayalah Kemendikbudristek tidak akan membiarkan P1 tanpa kejelasan status, mekanismenya sudah kami pikirkan," pungkas Dirjen Nunuk Suryani. (esy/jpnn)