Profil Aminuddin Ma’ruf: Pemuda Karawang yang Pernah Tersandung Perkara Lisan
Sebelum menemui Habib Saggaf, Aminuddin yang didampingi sejumlah senior PMII di Kota Palu, melakukan ziarah makam pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri di kompleks Perguruan Islam Alkhairaat Palu.
Di tempat itu, Aminuddin membaca tahlil dan doa dipimpin Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Gerakan Pemuda Ansor Sulteng Suhban Lasawedi.
Aminuddin juga menemui Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola untuk menyampaikan permohonan maaf karena pidatonya menyinggung perasaan publik Sulteng, khususnya masyarakat Kota Palu.
Aminuddin adalah sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan melanjutkan S-2 di Universitas Trisakti, Jakarta.
Aminuddin terpilih menjadi Ketum PB PMII periode 2014—2016 lewat Kongres Jambi yang berlangsung pada tanggal 30 Mei—10 Juni 2014. Sebelumnya, dia menjabat Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi.
Selama 2 tahun menjabat, dia membuat terobosan dalam hal kaderisasi secara masif dan nasional. Aminuddin Maruf mengadakan pelatihan kader nasional dan berbagai acara seminar dan lokakarya strategis kader. Itu menjadi konsentrasi strategis PMII selama dia menjabat. Tujuannya adalah mencetak kader yang dapat duduk di berbagai macam posisi sektor strategis dan profesional.
Usai tidak menjadi Ketum PB PMII, Aminuddin Ma'ruf menjadi Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), sukarelawan pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Sejumlah catatan yang diukir membuat Presiden Jokowi terkesima.
Saat memperkenalkan tujuh orang staf khusus Presiden berusia muda dan berasal dari kalangan milenial, Jokowi meminta Aminuddin keliling ke santri-santri dan pesantren-pesantren untuk menebar gagasan-gagasan inovasi baru.