PTNBH Didorong Melaju ke Ranking Dunia Lewat Komersialisasi Hasil Riset
"Sekali lagi, pembangunan harus berdasarkan iptek dan inovasi, berlandaskan kreativitas anak bangsa," tandas Menteri Nasir.
Dalam kesempatan ini Menristekdikti mengapresiasi PTNBH yang sudah masuk ke 400 besar dunia menurut QS World University Ranking 2020, terutama Universitas Gadjah Mada (UGM) yang selama lima tahun terakhir melompati 200 lebih perguruan tinggi dari negara lain.
"Universitas Indonesia dari 292 turun menjadi 296, tapi masih dalam angka peringkat terbaik di dunia di level 300-an, tapi yang cukup mengejutkan adalah Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada saat saya awal menjadi Menristekdikti, UGM berada di peringkat 551, kemudian meningkat di 501. Tahun lalu (2018) di angka 391 dan sekarang di angka 320 (2019). Selamat pada Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lompatannya dalam masa saya memimpin ini mencapai 200 tingkat, lebih maju," paparnya.
Menteri Nasir juga mengapresiasi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang setiap tahun meningkatkan rankingnya. ITB pada saat itu di 350-an, meningkat di 340. Sekarang sudah meningkat di angka 331. Ini mengalami kenaikan cukup baik juga. Demikian pula IPB yang tadinya di peringkat angka 700-an, alhamdulillah sekarang di angka peringkat dunia 500 sampai 600. Semua ini adalah kerja yang baik dari semua PT di Indonesia. Mudah-mudahan ke depan, semakin baik lagi.
Nasir berharap perguruan tinggi lain di Indonesia turut masuk ke peringkat besar di dunia dengan cara memfokuskan diri pada penelitian, inovasi, dan program kerja sama.
"Risetnya meningkat, inovasinya meningkat, kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri semakin meningkat, lulusan semakin mengarah ke global. Inilah yang menjadikan (ranking perguruan tinggi di level Internasional) lebih baik. Oleh karena itu, PT yang lainnya dalam harapan saya, bisa menuju ke tingkat kompetisi global juga," harap Nasir. (esy/jpnn)