Puan-Prananda Berpeluang Menjadi Ketum PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Keinginan Megawati Soekarno Putri untuk pensiun sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat respons dari kader. Terdapat dua calon kuat sebagai pengganti pucuk pimpinan partai yang identik dengan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno tersebut. Mereka adalah Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Informasi yang dihimpun INDOPOS (Jawa Pos Group), dua calon terkuat itu saat ini memegang posisi penting. Prananda Prabowo memegang posisi kunci sebagai pimpinan situation room PDIP dan banyak disebut sebagai orang penting di balik keputusan penting Megawati.
Ia juga menjabat Ketua Bidang Ekonomi Kreatif. Sedangkan, Puan Maharani lebih sering terlihat publik sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Puan juga saat ini menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Polhukam dengan status nonaktif.
Pengamat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, soal Trah Sukarno itu sebenarnya ada beberapa nama yang moncer dan jamak dibicarakan sebagai penerus tahta Megawati.
”Paling tidak ada dua 'putra dan putri mahkota' yakni, Prananda Prabowo dan sang adik Puan Maharani,” ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (2/4).
Namun, sambung Direktur Voxvol Center itu, kembali keputusan tersebut berada ditangan Megawati. ”Karena apabila Megawati tidak berperan kemungkinan terjadi persaingan yang tidak sehat dalam perebutan tahta tersebut,” tukas Pangi.
Diamini pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio. Dia menuturkan, meski ada beberapa nama trah Sukarno yang juga berpeluang, namun tak sebesar kedua nama putra-putri mahkota Megawati itu.
”Kalau saat ini yang kuat di internal PDIP memang Puan, Prananda dan sebenarnya ada satu lagi Puti Guntur Soekarno. Soal siapa penerus sebenarnya akan semakin terlihat jelas ke depannya. Yang jelas Megawati sudah memahami pentingnya kaderisasi parpol. PDIP bagaimanapun perlu mempertimbangkan kelanjutan agar partai ini makin besar dan bisa panjang umur,” paparnya, kemarin.