Pungli Pengurusan IMB, Sungguh Parah Bro!
Dia pun mengadu ke koordinator tim yang merazia beberapa hari sebelumnya. “Kenapa ‘kok bosmu di dalam minta lagi. Katanya untuk sampean (kamu),” kata Jupiter. Koordinator tersebut menjawab, ”Oh enggak ada itu. Mereka (oknum pejabat Dinas PUPR Samarinda) saja yang mencari-cari uang makan. Mereka menjual orang lapangan”.
Jupiter sewot. “Ternyata di dalam juga mencari-cari kesalahan. Bangunan kami kan sudah berdiri. Sudah diberi pagar. Pejabat di dalam ruangan tadi bilang, bangunan kami tidak boleh begini sehingga harus dihentikan. Karena memang aturannya seperti itu,” katanya.
Menurut Jupiter, ini adalah modus oknum di Dinas PUPR Samarinda memeras warga yang memohon izin. Masyarakat dihantui agar dilarang membangun. ”Sehingga masyarakat tahu beres karena tidak mau repot,” sebutnya.
Oknum pejabat Dinas PUPR Samarinda kemudian mengancam Jupiter. Bangunan akan diberi garis polisi. Tanda jika proyek bermasalah. ”Kami terima. Silakan aja kalau mau di-police line. Kemudian pejabat tadi mengendur,” kisahnya.
BACA JUGA: Sejumlah Pemda Beri Insentif Dokter Spesialis Hingga Rp 70 Juta per Bulan
Oknum pejabat Dinas PUPR Samarinda itu lalu berkata, “Daripada saya mengutus orang ke lapangan untuk memberi garis polisi, saya minta uang untuk 10 orang personel. Uang transportasi. Terserah diberi berapa,” kata Jupiter menirukan percakapannya itu.
Dia lalu memberi uang tunai Rp 2 juta. ”Tapi pada saat Rp 2 juta itu saya berikan. Terjadi negosiasi baru,” katanya.
Jupiter menuturkan, oknum pejabat Dinas PUPR Samarinda itu memberi pilihan dalam pengurusan advice planning. “Mau profesional atau normal,” kata Jupiter menirukan ucapan oknum tersebut.