Putu Laxman Pendit Doktor Perpustakaan yang Tidak Dapat Tempat di Indonesia
Menurut Putu Pendit, di akhir 1980-an hanya ada dua perguruan tinggi yang mendidik sarjana bidang perpustakaan di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran, Bandung.
Tapi kini sudah ada setidaknya 60 perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan diploma, sarjana, dan magister di bidang perpustakaan.
"Menengok ke belakang, saya merasa cukup bangga dan berhasil mencapai cita-cita saya, sebab berhasil menegaskan bahwa profesi pustakawan memerlukan landasan keilmuan."
"Tahun 1993 saya bersama Profesor Sulistyo-Basuki mendirikan sekolah magister (strata-2) – sebuah sekolah jenis pertama di Indonesia untuk bidang perpustakaan.
Meski sempat mendapat tentangan, kelak dari sekolah ini lahir puluhan magister yang menyebar ke universitas-universitas di luar Jakarta dan Bandung, lalu mendirikan jurusan-jurusan ilmu perpustakaan di berbagai tempat di Indonesia.
"Banyak rekan akademisi yang pesimistis dan bahkan mencibir. Untung saja, pimpinan fakultas dan universitas tidak menolak upaya kami mendirikan pendidikan profesional S2 Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang pertama di Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia."
Diberhentikan Universitas Indonesia, menetap di Australia
Setelah mengajar selama beberapa tahun di UI membangun pondasi pendidikan profesional perpustakaan, Putu Pendit kemudian bersemangat untuk melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas RMIT yang membuatnya tinggal di Melbourne sampai sekarang.
Pada awalnya, Putu yang melanjutkan pendidikan di Australia atas biaya sendiri ingin mendirikan pendidikan S3 di Indonesia di bidang pendidikan perpustakaan serta membantu perpustakaan-perpustakaan di Indonesia beralih ke teknologi informasi.