Ratusan Pegawai KAI Cari Ketua PN Medan
Hadang Eksekusi Lahan Jalan Jawajpnn.com - MEDAN - Ratusan pegawai PT Kereta Api Divre (KAI) I wilayah Sumut-NAD dibantu salah satu ormas menghadang upaya eksekusi Pengadilan Negeri (PN) Medan di depan gedung Centre Point di Jalan Jawa Kelurahan Gang Buntu, Medan Timur, Selasa (13/8) pagi.
Sebagian dari mereka melakukan long march ke gedung PN Medan di Jalan Pengadilan mencari Ketua PN Medan Erwin Mangatas Malau.
Para pengunjuk rasa itu menolak pelaksanaan eksekusi lahan seluas 3.000 meter persegi tersebut karena menganggap putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 1040 K/PDT/2012 tertanggal 15 April 2013 belum final.
"Kami ingin bertemu dengan Ketua PN Medan. Keluar Anda sekarang. Jangan bersembunyi di balik penegakan hukum. Mafia tanah dibantu mafia peradilan. Jangan diambil aset negara karena itu milik rakyat," teriak pengunjuk rasa. Mereka mendesak Erwin menemui mereka untuk menjelaskan alasan PN memenangkan pihak yang menguasai aset negara.
Hanya saja Erwin tak bersedia menemui para pengunjuk rasa. Kecewa atak bertemu Erwin, pengunjuk rasa meninggalkan gedung PN Medan untuk kembali bergabung bersama rekan mereka yang menolak eksekusi lahan di Jalan Jawa.
Pantauan Sumut Pos (Grup JPNN), ratusan pegawai PT KAI termasuk Polisi Khusus (Polsus) berdemo di depan gedung Centre Point. Di lain pihak, pihak PT ACK juga menyiagakan massa. Sejumlah massa pendukung PT ACK bersiaaga di sekitar Jalan Jawa, tepatnya di perempatan Jalan Timor, sedangkan sebagian lagi berjaga di areal kompleks Centre Point.
Kendati tak terjadi bentrok, tapi lalu-lintas di kawasan itu sempat terganggu karena polisi langsung menutup ruas Jalan Jawa. Seluruh pejabat Polresta Medan, termasuk Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta dan Wakapolresta Medan AKBP Yusuf Hondawan Naibaho terjun ke lokasi kejadian.
Pembatalan eksekusi akhirnya diputuskan setelah Kapolresta menggelar pertemuan tertutup di Polsekta Medan Timur dengan PN Medan, PT ACK dan PT KAI Divre I Sumut-Aceh yang diwakili tiga perwira TNI AD dan AL yakni Kol F Aritonang yang bertugas di Kodam XVII Cendrawasih, satf Panglima TNI, Kolonel (Inf) Jagar Naibaho, serta Kol (Mar) Zulfa Akmal dari Armabar. Kedua perwira tinggi ini terus mengawasi agar massa tidak bertindak terlalu jauh.