Rayuan Maut Bung Karno
Dalam sebuah pertemuan dengan Kirishima, akhir 2014 lalu, pria berusia 83 tahun itu bercerita dalam bahasa Indonesia dialek Jepang…
Pertama, kan waktu itu pemerintah Jepang tidak bisa kasih passport. Atau izin. Tidak begitu gampang. Waktu itu passport tulis tujuan kemana? Misalnya Indonesia. Lain negara kita tidak bisa pergi. Datang ke Indonesia, lalu pulang ke Jepang. Tidak bisa ke Malaysia atau ke negara mana lagi… karena begitu sistemnya.
Waktu itu memang begitu sistemnya. Lantas, mau bawa uang banyak juga tidak bisa. Lima ratus dolar, bisa pergi. So, dia saya yang urus. Saya katakan dia sekretaris saya. Mau bawa ke Indonesia. Berhubung saya sendiri susah kerjanya.
Nah, dengan alasan itu dia dapat passport. Lantas bisa keluar negeri. Waktu itu saya bilang sama dia, besok kenakan baju putih. Kayak office lady lah. Jangan kayak…haha… macam-macam. Lipstick jangan terlalu merah.
Sesampai di Jakarta, mereka dijemput oleh Kolonel Sabur, ajudan pribadi Soekarno.
Kirishima mengaku tidak tahu Nona Jepang itu dibawa ke mana, "kalau saya ke Hotel Darma Nirmala," katanya. --bersambung (wow/jpnn)