Rencana Strategis Riset Indonesia
Oleh: Kholis Abdurachim Audah, PhDjpnn.com - TINGKAT kemajuan sebuah negara dapat diukur dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri akan bisa dicapai melalui sebuah proses yang disebut penelitian dan pengembangan, atau lebih dikenal dengan sebutan research and development (R&D).
Kegiatan penelitian atau riset bukanlah merupakan sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan secara instan atau cepat. Tetapi lebih merupakan sebuah proses panjang melalui berbagai proses try and error. Dengan demikian dalam melakukan kegiatan riset ini perlu adanya suatu kesinambungan atau berkelanjutan. Dimulai dari riset dasar, pengembangan, sampai kepada tahap aplikasi atau penerapan yang menghasilkan sebuah produk.
Riset seperti inilah yang menjadi keunggulan atau senjata yang sangat ampuh yang dimiliki negara-negara maju untuk membangkitkan perekonomian dan kesejahteraan mereka.
Kemudian timbul pertanyaan, dimana posisi Indonesia dalam hal kemajuan riset ini, yang juga berarti kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini? Jawabannya tentu kita semua sudah tahu, bahwa negara kita masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain di dunia ini. Jangankan dalam kancah dunia, dalam kancah Asia tenggara saja, kita masih tertinggal.
Jika dibandingkan dengan negara seperti Singapura dan Malaysia misalnya. Lalu dimana letak permasalahannya? Apa yang menyebabkan Indonesia demikian tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi? Perlu diketahui bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu hal yang bersifat dinamis dan tidak statis.
Artinya ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang bahkan berubah setiap masa. Hal ini terjadi karena proses R&D yang terus berkelanjutan. Suatu ilmu pengetahuan dan teknologi yang diyakini kebenarannya dan diterapkan 10 atau 20 puluh tahun yang lalu atau bahkan pada saat ini, mungkin saja sudah tidak bisa diterapkan atau dipakai atau ditinggalkan sama sekali di masa-masa yang akan datang.
Karena itu kegiatan R&D harus terus dilakukan sepanjang masa. Kalau tidak, kita selamanya akan tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia dan hanya akan menjadi pemakai dari produk R&D itu sendiri selama-lamanya. Dengan tidak bermaksud mencari berbagai alasan, perlu kiranya kita mencoba menganalisis apa masalah yang kita hadapi dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, untuk kemudian kita coba siasati agar bisa dilakukan perbaikan atau peningkatan untuk masa-masa yang akan datang.
Menurut hemat penulis, permasalahan pertama dan yang paling utama adalah masalah biaya riset untuk negara sebesar Indonesia masih sangat minim, yaitu hanya Rp 6,25 triliun untuk tahun anggaran 2012 (sumber: Republika Online, 11 Desember 2011), atau hanya 0,43 persen dari APBN yang sebesar Rp 1.435 triliun. Hal ini bisa disebabkan oleh dua hal.