Respons Rudyono Darsono Terkait Wacana Perpanjangan PPKM Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berencana memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 4-6 minggu. Wacana tersebut mendapat respons pro dan kontra.
Kelompok yang mendukung menilai PPKM Darurat perlu diperpanjang guna menekan laju penularan virus corona (Covid-19) di tanah air. Sementara yang menolak, mempertimbangkan dampak ekonomi yang akan porak-poranda akibat dari kebijakan tersebut.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta Rudyono Darsono mengajak seluruh pihak bersatu dan bahu-membahu dalam mengatasi segala persoalan yang timbul akibat pandemi.
“Hari ini benar-benar butuh kerja sama dan kesadaran semua pihak. Bagaimana PPKM bisa berhasil menyelamatkan bangsa ini bisa berhasil dan pengusaha tidak sampai harus gulung tikar dan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawannya,” kata Rudyono, Kamis (15/7).
Rudyono menilai perpanjangan PPKM saat ini penting untuk dilakukan demi menyelamatkan bangsa dari kehancuran yang lebih besar.
“Perpanjangan PPKM saat ini menjadi sebuah kebutuhan untuk menyelamatkan bangsa,” kata dia.
Sebagai seorang akademisi yang sekaligus pengusaha, Rudyono berpandangan melalui PPKM Darurat di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, penanganan pandemi lebih terarah. Perlahan namun pasti, segala persoalan yang muncul sebelum PPKM Darurat diberlakukan mulai teratasi.
“Kalau kita bicara kenapa setelah PPKM kok jumlah positif rate malah naik? Ya, ini yang saya sampaikan tadi, sejak komando penanganan Covid-19 dipegang LBP (Luhut Binsar Pandjaitan), semua persyaratan utama penanggulangan Covid-19 coba dijalankan dengan lebih baik dan sesuai track-nya. Penambahan atau peningkatan jumlah penderita positif Covid-19 secara otomatis terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah tes swab PCR dan antigen yang dijalankan pemerintah di seluruh Indonesia dengan benar dan masif," ujar Rudyono.