Ribuan Jamaah Terhambat ke Arafah
200 Petugas Haji Terjebak BanjirKamis, 26 November 2009 – 01:24 WIB
Jamaah bertolak dari Masjidilharam sejak subuh dengan membawa berbagai peralatan yang akan digunakan selama melaksanakan tarwiyah di Mina, seperti membawa tikar, peralatan ibadah, dan perbekalan lainnya. Mereka menggunakan bus besar atau bus coaster dengan penumpang minimal 25 orang. Jamaah yang naik kendaraan kecil berhenti di depan Terowongan King Fahd dan pos tertentu yang akan memasuki Mina. Mereka kemudian meneruskan perjalanan menuju ke Mina dengan berjalan kaki.
Suasana pun tambah hiruk pikuk oleh jemaah yang sedang melakukan mobilitas ini. Kemacetan terjadi di semua ruas jalan yang menuju ke Mina dan Arafah. Hanya jalan ke arah sebaliknya yang lengang. Selama melaksanakan tarwiyah, jemaah haji melakukan mabit, atau tinggal di Mina. Mereka melaksanakan salat magrib dan isa dengan cara jama` taqdim, sedangkan salat isa dengan cara qashar. Secara syar`i, tidak ada aktivitas jemaah yang harus dilakukan selama mabit di Mina. Hanya dengan berada di Mina, jemaah berarti telah mabit.
Tapi secara etika ibadah, alangkah sayangnya jemaah menghabiskan waktu di Mina tanpa memanjatkan doa. Sebab, selama tarwiyah, doa jemaah haji dikabulkan. Maka, saat tarwiyah, jemaah haji berzikir, bertakbir, bertahmid, dan bertasbih. Mereka kemudian berdoa untuk kebaikan diri mereka sendiri, untuk keluarga, untuk lingkungan, untuk bangsa, untuk kebaikan umat manusia, dan agama. (roy/agm/ib)