Rumor Prabowo Minta Jatah Menhan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Ini Kata Pengamat
jpnn.com, JAKARTA - Sempat tersiar kabar bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta jatah kursi menteri pertahanan (Menhan) di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dalam lima tahun mendatang.
Menurut pengamat politik, Ireng Maulana, jika kabar tersebut benar, maka hal itu tidak akan menguntungkan Prabowo Subianto sendiri.
"Jika Prabowo akhirnya hanya mengincar kursi Menhan, maka perannya yang semakin menguat dianggap sejajar dengan aktor politik arus utama di perpolitikan nasional akan memudar. Sebagian besar orang akan menilai tingginya pragmatisme Prabowo, dan akan mencatat Ia hanya puas dengan kursi menteri," ujarnyya dalam keterangan tertulis kepada JPNN.
Dia menambahkan, posisi Menhan akan menjadikan Prabowo jadi bawahan presiden yang notabene adalah Jokowi yang dua kali bertarung dengan dirinya pada Pilpres.
"Bawahan tidak lagi sejajar apapun dalihnya," ujar pengamat alumni Lowa State University, lowa (IA) Amerika Serikat, Program Master of Art in Political Science ini.
Ireng menegaskan, jika Prabowo tidak sungguh-sungguh untuk mengambil posisi Menhan, dia masih akan menjadi rujukan kekuatan politik yang mewarnai dinamika demokrasi Indonesia.
Di banyak peristiwa politik belakanan ini, lanjut Ireng, publik masih sangat menunggu sikap dan tindakan politik Prabowo sebagai respons dari berbagai persoalan yang ada di tanah air.
Menurutnya, kelihatan sekali Prabowo masih diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan politik arus utama.