Saat Kapten Afwan, Sully, Sampai Abdul Rozak Harus Berhadapan dengan Air
Peristiwa itu bahkan menjadi perhatian dunia mengingat penumpangnya di dalamnya terdiri dari berbagai warga negara.
Pesawat itu lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 00.41 dini hari waktu setempat seharusnya dijadwalkan tiba di bandara internasional Beijing Capital pada pukul 06.30 waktu setempat.
Peristiwa hilangnya MH370 sampai saat ini masih menjadi misteri mengingat pesawat masih mengirim posisi terakhir ke pusat pengatur lalu lintas udara melalui transmisi suara. Namun suara yang dikirim pukul 01.19 itu merupakan pesan terakhir setelah pesawat kemudian dinyatakan hilang karena tidak sampai ke bandara tujuan.
Kecelakaan fatal juga menimpa beberapa maskapai di dalam negeri. Tepatnya tanggal 1 Januari 2007, pesawat Boeing 747-400 milik maskapai penerbangan Adam Air juga mengalami kecelakaan di atas laut saat melayani rute Surabaya-Manado.
Pesawat dengan kode penerbangan DHI574 membawa 96 penumpang dan enam awak berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 12.55 waktu setempat, namun pada pukul 14.07 WIB pesawat hilang kontak dan dinyatakan tenggelam di dasar perairan Sulawesi.
Kotak hitam pesawat baru ditemukan pada tanggal 28 Agustus 2007 di perairan Majene, Sulawesi Barat. Investigasi KNKT menyebutkan jatuhnya DHI574 akibat cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu sistem navigasi inersia (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
Kecelakaan serupa dialami pesawat Air Asia QZ8501 jenis Airbus 320-300 dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura pada tanggal 28 Desember 2014.
Kecelakaan ini mengakibatkan 155 penumpang dan 7 kru meninggal dunia setelah pesawat jatuh di perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan.