Saat Wijianto Terbaring di RS, Istri Minta Cerai, Berpetualang Jalan Kaki
Dia menceritakan, pada 2011 lalu, menjadi momok buat dirinya karena dokter memvonis dirinya mengidap HIV/AIDS. Padahal sebelumnya, dia terdiagnosis tuberculosis (TB) paru.
Awalnya gejala yang dialaminya kurang nafsu makan hingga berat badan turun 20 kilogram. “Dari 55 kg menjadi 35 kg,” tutur pria berkulit cokelat ini.
Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, ungkapnya, dirinya sudah di fase empat AIDS. Ironisnya, ketika digerogoti virus berbahaya itu, istri malah minta cerai karena takut tertular.
“Dengan kondisi saya masih terbaring di rumah sakit, dia minta pisah,” imbuhnya sambil memalingkan wajah.
Dengan berat hati, permintaan tersebut dikabulkannya. Tapi, ada kekhawatiran lain yang menggelayuti pikirannya, yakni kondisi putri semata wayangnya, apakah sudah tertular atau tidak.
Keduanya pun menjalankan pemeriksaan dan hasilnya mantan istri dan anaknya negatif HIV/AIDS.
“Saya yang sempat frustasi akhirnya kembali muncul semangat untuk sembuh demi anak,” ungkapnya yang mengaku terinfeksi HIV/AIDS karena sebelumnya adalah pecandu narkoba.
Setelah jatuh bangun mengatasi kecanduannya terhadap narkoba sekaligus mengobati dirinya dari HIV/AIDS, Wijianto pun mencoba menginspirasi sesama ODHA dengan menjelajah kota-kota di Indonesia untuk memberikan motivasi, edukasi secara langsung kepada ODHA lainnya.