Sambut Era Revolusi Industri 5.0, Pemerintah Diingatkan soal Kesenjangan Digital di Masyarakat
jpnn.com, SURABAYA - Transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam memperkuat komitmen kebangsaan.
Hal ini disampaikan Prof. Dr. Mochammad Nursalim MSi dalam Seminar Kebangsaan dengan tema “Gerakan Nasional Pemuda Sebagai Penggerak Transformasi Digital Untuk Memperkuat Komitmen Bangsaan: Tantangan, Peluang, dan Rekontruksi Pendidikan di Revolusi Industri 5.0”, di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya baru-baru ini.
Selanjutnya Prof Nursalim yang juga Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dari UNESA tersebut menegaskan di era digital, teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran sentral dalam memajukan negara.
Hal itu melalui peningkatan efisiensi, transparansi, dan partisipasi publik. Dia menekankan transformasi ini bukan hanya tentang adopsi teknologi baru, tetapi juga mengenai perubahan cara berpikir dan berperilaku yang memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional.
Prof. Nursalim menambahkan dalam konteks pendidikan, transformasi digital membuka peluang untuk pembelajaran jarak jauh yang lebih inklusif dan merata.
Dia juga mengingatkan bahwa transformasi digital membawa tantangan yang harus diatasi untuk memastikan penguatan komitmen kebangsaan.
Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital, yang mana tidak semua wilayah atau individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet.
"Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur digital tersedia dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, termasuk di daerah terpencil dan marginal," tegasnya.