Sebulan Buat 60 Eksperimen Daratkan Robot di Mars
SEMAKIN banyak anak muda Indonesia yang go international. Yang terbaru adalah Bagus Nugroho yang terpilih sebagai salah seorang peneliti untuk program misi Lembaga Penelitian Antariksa Jepang (JAXA) menuju planet Mars. Namun, keahliannya belum bisa dimanfaatkan di tanah air sendiri.
---------------
Trimujoko Bayuaji, Jakarta
--------------
INFORMASI adanya mahasiswa Indonesia yang terpilih sebagai peneliti intern di JAXA muncul di salah satu situs berita Australia.
Saat Jawa Pos mengirimkan draf wawancara via e-mail, Bagus Nugroho, anak muda yang masih berkuliah S-3 di Melbourne University Australia itu, tengah berada di Jepang. Dia sedang menjalankan tugasnya sebagai salah seorang peneliti JAXA untuk ekspedisi planet Mars.
”Saya merasa beruntung bisa terlibat di proyek ini. Karena saya apply (melamar, Red) di hari terakhir batas pengumpulan aplikasi,” ujar Bagus menjawab pertanyaan Jawa Pos awal pekan lalu.
Keterlibatan Bagus dalam proyek itu terjadi secara tidak sengaja. Sebab, awalnya dia hanya iseng membuka web JAXA saat sedang memikirkan tesis yang di-submit pada Agustus nanti.
"Di web JAXA itulah saya membaca bahwa mereka sedang membuka lamaran bagi peneliti untuk ekspedisi planet Mars,” ungkapnya.
Sekitar tiga bulan setelah Bagus mengirimkan aplikasi, JAXA membalas dengan sejumlah pertanyaan. Mereka ingin mengetahui sosok Bagus secara lebih detail. Sebulan kemudian JAXA memberi tahu bahwa Bagus diterima sebagai peneliti intern selama satu bulan di Jepang.
”Saingan saya waktu itu ada puluhan dari berbagai institusi dunia. Tapi, JAXA hanya menerima dua orang. Selain saya, ada mahasiswa dari salah satu universitas elite di Prancis,” ujar calon doktor bidang mekanika fluida tersebut.
Misi Jepang ke Mars pada 2020, jelas Bagus, adalah misi mahapenting. JAXA berencana mengirimkan robot atau probe untuk meneliti planet itu. Mereka ingin mengetahui tanda-tanda kehidupan di sana.