Sentilan Inas untuk BEM: Dikritik Balik Seringnya Naik Darah dan Turun ke Jalan
"Jangan malahan bereaksi keras dan bahkan ngamuk, lalu menggerakan demo! Jadi, sangat disayangkan kalau ternyata BEM sendirilah yang justru antikritik," sebut mantan politikus Senayan itu.
Lalu kenapa BEM begitu sensitif ketika dikritik balik? Menurut Inas, semua itu berpulang kepada posisi BEM itu sendiri di masing-masing perguruan tinggi yang terkadang justru dipandang sinis oleh mahasiswa di kampusnya sendiri.
Hal itu menurutnya sebuah dilema yang dihadapi oleh BEM yang di dalam kampus seolah-olah menjadi lembaga eksekutif yang menjalankan pemerintahan, tetapi sayangnya tidak punya gigi di lingkungannya sendiri. Malahan sering dianggap makhluk asing.
Akibatnya kemudian, BEM mencari jati diri di luar kampus dengan kegiatan yang sama sekali tidak akademik, bahkan hanya buang-buang energi di terik matahari tanpa mampu memberikan solusi," tutur Inas.
Baca Juga: BEM Universitas Asahan Minta Jokowi Tetap Fokus Bekerja
Dia menilai semua itu bisa terjadi karena BEM sendiri tidak mampu berbuat banyak di kampusnya sendiri dalam membela kepentingan mahasiswa.
"Lha, kalau mahasiswa enggak merasa dibela kepentingannya oleh BEM, apakah mereka akan menghargai BEM? Sehingga lebih banyak mahasiswa yang mencibir kepada BEM karena dianggap hanya pencitraan, terutama bagi karier mereka setelah keluar dari kampus," pungkas Inas Nasrullah Zubir. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: