Senyum Muda
Oleh: Dahlan IskanSelasa, 05 Maret 2024 – 07:59 WIB
Semua penumpang turun. Saya mulai ragu: ternyata bus ini berhenti di sini. Bukan di Buraydah. Logika normal saya salah: bus akan berhenti di kota besar berikutnya.
Saya terlalu sering naik bus Greyhound di Amerika. Logika bus saya terbentuk dari situ. Atau dari sejak kecil di negeri sendiri.
Di sini ternyata bus berhenti di rest area.
Jangan ragu! Pantang mundur!
Tetap harus turun di sini!
Bahwa dari rest area akan naik apa ke Buraydah diatur belakangan. Di mana ada kemauan di situ ada kemungkinan.
Saya pun mencari kernet: harus ambil tas kecil saya di bagasi.
Ternyata tidak mudah. Saya tidak diizinkan turun di situ. Tiket saya ke Riyadh.