Seperti ini Peran Besar Waskita Karya dalam Meningkatkan Konektivitas Indonesia
Di Pulau Sumatera, WTR memegang konsesi untuk 3 ruas tol yaitu ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang kini telah beroperasi penuh, ruas Kayu Agung – Palembang – Betung, dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.
“Tujuan kami dalam berinvestasi di sektor jalan tol bukan hanya tentang bisnis, melainkan juga didorong semangat untuk berkontribusi terdapat penguatan ekonomi Indonesia melalui peningkatan konektivitas antar daerah,” tutur Destiawan.
Untuk mendukung ekspansi bisnis dan percepatan pembangunan infrastruktur, Waskita Karya aktif mengundang investor lokal maupun asing untuk dapat berpartisipasi dalam pengembangan jalan tol.
“Tahun lalu kami telah berhasil mendapatkan investor strategis untuk 2 konsesi jalan tol yaitu Solo – Ngawi dan Ngawi – Kertosono dengan nilai transaksi mencapai hampir Rp2,5 Triliun,” terang Destiawan.
Selain berperan sebagai investor jalan tol, Waskita juga dipercaya menyelesaikan ruas-ruas tol sebagai kontraktor ruas Jakarta – Cikampek II Elevated yang merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia, ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung yang membentang sepanjang 185 KM dari Propinsi Lampung hingga Sumatera Selatan, ruas Jakarta – Cikampek Selatan paket III, ruas Salatiga – Kartasura, dan ruas Kunciran - Parigi.
Di pulau Kalimantan dan Sulawesi Waskita juga dipercaya untuk menjadi salah satu kontraktor pelaksana pembangunan ruas Balikpapan – Samarinda dan ruas Manado – Bitung.
Selain terlibat aktif dalam pembangunan jalan tol, Waskita juga memegang peran penting dalam pembangunan infrastruktur lain seperti Light Rail Transit (LRT), Bandara, dan Pelabuhan.
Pada 2015, Waskita mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah untuk melaksanakan penugasan pembangunan LRT Sumatera Selatan yang berlokasi di Palembang.