Serda Wolly Hamsan, Prajurit TNI Hebat, Dor! Dor!, Terbaik Se-Asia-Pasifik
Selain itu, Wolly berperan besar mengantarkan kontingen TNI-AD menjadi juara umum dengan total 28 emas, 6 perak, dan 5 perunggu. Itu gelar juara bertahan TNI-AD untuk sepuluh kali berturut-turut.
Kian membanggakan lagi karena pistol dan senapan produksi yang digunakan Wolly dan 14 petembak lain di tim TNI-AD merupakan produksi PT Pindad.
Kesuksesan Wolly tersebut datang dari kedisiplinan dan kegigihan dalam berlatih. Kendati sudah tujuh kali jadi bagian dari skuad TNI-AD ke ajang itu, prajurit kelahiran 19 Februari 1979 tersebut tetap tak mengendurkan rutinitas dalam mengasah kemampuan.
Sampai-sampai personel Kontingen Garuda (Konga) 2009–2010 itu sempat diprotes sang istri karena rumah pun dijadikan tempat latihan. Bukan dar-der-dornya tentu.
Melainkan latihan mengatur posisi dan strategi. ”Ini rumah, bukan tempat latihan,” ucap dia menirukan perkataan sang istri.
Lantaran sadar betul AASAM bukan kompetisi sembarangan, Wolly kerap menambah jam latihan. Setiap hari dia berlatih menembak sejak pagi sampai sore. Tidak kurang sembilan jam dia berlatih bersama petembak lainnya.
Latihan tambahan biasa dilakukan Wolly setelah istirahat. Salah satunya ketika berada di rumah.
Dia tidak segan telungkup sambil membayangkan tengah memegang senapan. Itu yang sering membuat istrinya geleng kepala.