Siapkan Anak Masuk Perguruan Tinggi Terbaik Sejak Dini
jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Pendidikan Djoni Kristanto menilai ada kecenderungan orang tua di Indonesia memilih pendidikan tinggi di luar negeri bagi anaknya. Sayangnya, keinginan itu tidak diimbangi dengan persiapan anak terutama dari sisi bahasa. Alhasil dipilihlah community college karena jalur masuknya lebih mudah, murah, dan dua tahun bisa dapat ijazah.
Padahal community college bukanlah universitas. Dia hanya lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi para pencari kerja. Jangan heran bila lulusan community college sulit masuk jenjang S1 atau S2 pada universitas terbaik di Amerika.
"Mindset anak dan orang tua ini yang harus diubah. Kalau ingin sekolah di Amerika misalnya, carilah universitas-universitas terbaik. Memang masuknya tidak mudah karena hanya yang pintar akademik dan non akademik bisa masuk karena itu harus disiapkan sejak dini anaknya," kata Djoni saat peresmian cabang ELITE Educational ke-51 di Jakarta, Sabtu (29/9).
Menurut Djoni, umumnya anak-anak internasional mengalami kegagalan atau kalah bersaing dengan mahasiswa Amerika bukan karena tidak pintar. Namun, karena kemampuan berbahasa inggris, menganalisa masalah dan mengungkapkan pendapat, kreativitas serta daya hidup mandiri khususnya anak-anak Asia jauh di bawah rata-rata mahasiswa Amerika.
Melihat kondisi itulah, lanjutnya, ELITE hadir untuk mengedukasi keluarga. Djoni yang juga Managing Director ELITE Indonesia mengungkapkan, keluarga di Tiongkok dan Korea sudah mengubah mindset-nya. Mereka mencari perguruan tinggi yang terbaik di Amerika. Sebaliknya Indonesia masih belum berpikir ke arah situ.
"Mindset yang penting bisa sekolah di Amerika tanpa mempertimbangkan kualitas harus diubah. Kalau cuma asalan mendingan kuliah di dalam negeri kan. Anak-anak disiapkan bukan saat dia di SMA, tapi sejak SD," ucapnya.
Edward Kim selaku Chief Academic Officer ELITE Education Group menambahkan, pihaknya mencoba mengubah pola pikir keluarga sedini mungkin. Para orang tua diajak untuk berpikir lebih jauh demi masa depan dan kebahagiaan anak.
Selain itu anak-anak diajarkan untuk mengenali bakat dan potensi diri, kemudian memacu diri belajar giat demi mencapai cita-cita mereka.