Siasat Ditjen Hortikultura Kementan Pacu Pengembangan Varietas Cabai Unggul
Pihaknya akan mendorong benih-benih lokal tersebut untuk segera disertifikasi dan dikomersialkan sebagai benih unggul bermutu.
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Timur diminta untuk mengawal selama proses berlangsung.
Di tempat yang sama, Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman mengaku siap memberikan bantuan benih unggul guna menjaga stabilitas produksi cabai di musim kemarau.
"Untuk jangka pendek kami berikan benih unggul hibrida untuk ditanam sebagai percontohan. Kami berikan petani benih yang produksinya tidak kalah dengan cabai lokal. Benih cabai harus bebas dari penyakit biar hasil panennya maksimal. Benih cabai yang dihasilkan dari pertanaman bisa berpontensi terinfeksi penyakit atau dikenal dengan seed born desease," jelas Sukarman.
Misbahul Munir, Kelompok Tani Talang Sari Dua yang juga penerima program PUPM dari Kementerian Pertanian, mengaku selama ini lebih memilih cabai rawit lokal yang dikenal dengan patalan.
"Saya bersama anggota kelompok menyatakan kesiapan melaksanakan percontohan lahan multi varietas cabai unggulan bermutu dengan harapan nantinya akan meningkatkan produktivitas hasil panen cabainya," ujar Mishabul.
Berdasarkan data Dinas Pertanian setempat, saat ini terdapat 1.682 hektare areal cabai rawit se-Kabupaten Probolinggo yang diperkirakan akan mulai panen di awal oktober nanti.
Selama ini hasil panen cabai dari Kabupaten Probolinggo banyak memasok pasar pasar Jawa Timur hingga Kalimantan. (adv/jpnn)