Simak, Ini Cara Mencegah Virus Kuning pada Cabai
“Kalau sudah terserang virus ini, kami menjadi was-was karena terbukti cepat menyebar dan berdampak menurunnya produktivitas panen cabai,” ujar Uden.
Sementara Sukchan Lee, pakar virus dari Universitas Sungkyun Kwan dan Kyuongyeol, pakar entomologi khusus kutu kebul dari Universitas Kyungbook saat mengunjungi sentra cabai di kabupaten Cianjur pada Sabtu, 7 Juli menjelaskan, infeksi virus gemini menyebabkan daun cabai mengecil dan berwarna kuning terang.
Virus Gemini ditularkan oleh serangga vector jenis kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci).
Jika tanaman terserang pada umur muda, biasanya tanaman menjadi kerdil dan tidak berbuah.
“Virus ini memang tergolong bandel dan sulit dimatikan, sehingga tindakan paling tepat adalah melakukan upaya pencegahan," ungkap Sukchan Lee yang dalam kunjungan tersebut didampingi Kasubdit Aneka Cabai Ditjen Hortikultura Mardhiyah Hayati.
Menurut Sukchan, virus kuning di Indonesia cukup sulit dikendalikan. Namun demikian, pencegahan dan pengendalian penyakit kuning bisa dilakukan dengan penggunaan benih yang sehat dan tidak berasal dari pohon induk yang pernah terserang penyakit ini.
Kemudian, sanitasi lahan perlu dilakukan dengan membersihkan gulma sekitar tanaman. "Lalu, penggunaan tanaman pembatas seperti jagung membantu mencegah masuknya serangga vektor ke areal lahan cabai," kata dia.
Selain itu, tambahnya, penggunaan perangkap kuning di sekitar tanaman dapat mengurangi serangan vektor pembawa virus kuning yaitu kutu kebul.