Simak Pendapat Prof Jimly soal Penghargaan untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (DGTK) dua periode (2010-2019), Prof Jimly Asshiddiqie menyesalkan adanya polemik terkait penghargaan tanda jasa Bintang Mahaputra Nararya untuk dua mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Menurut Prof Jimly, kontroversi ini seharusnya tidak terjadi bila semua nama-nama penerima tanda jasa maupun tanda gelar diumumkan secara terbuka kepada publik.
Bukan cuma mengumumkan dua nama, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Untuk itu dia berharap ada penjelasan yang lengkap dari pemerintah. Agar publik paham bahwa yang berhak menerima tanda penghargaan bukan hanya yang pro-pemerintah saja.
"Iya (jelaskan saja). Itu kan ada pertimbangannya. Tidak perlu hanya gara-gara pro kontra. Itu kan yang diberi penghargaan ini bukan hanya yang pro pemerintah, yang antipemerintah juga enggak apa-apa. Kenapa mesti yang pro-pemerintah saja?" ucap Prof Jimly saat dihubungi jpnn.com, Rabu (12/8).
Apalagi dalam pandangannya, pihak-pihak yang protes atas pemberian penghargaan untuk Fahri dan Fadli yang dikenal kritis ke pemerintah, merupakan para pendukung pemerintahan.
"Ini kan para pendukung pemerintah yang mempersoalkannya. Jangan begitu dong. Kita ini negara. Yang pro pemerintah itu kan golongan, golongan penguasa namanya. Berarti golongan oposisi tidak berhak untuk dihargai? Salah cara berpikir begitu. Tidak begitu dong," tutur mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI) justru mempertanyakan apakah ada masalah bila ada orang-orang yang kritis terhadap sebuah pemerintahan?