Simak, Saran Wakil Ketua DPD RI Terkait Wacana Penghapusan Premium
jpnn.com, JAKARTA - Saat ini Pertamina sedang menjalankan program langit biru yang mendidik dan mengajak masyarakat untuk meninggalkan penggunaan bahan bakar jenis Premium dengan mengganti ke jenis Pertalite atau Pertamax yang memiliki kualitas RON lebih bagus.
Atas program tersebut mencuat wacana tentang penghapusan Premium sebagai salah satu Bahan bakar minyak (BBM) di tanah air.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyatakan penghapusan bahan bakar jenis Premium bisa saja diwujudkan.
“Program penghapusan Premium ini dapat dijalankan dengan syarat bertahap. Pertamina mesti menggunakan pendekatan berbasis kebutuhan wilayah yang berbeda-beda. Tidak bisa langsung sekaligus dihilangkan, mungkin yang paling tepat adalah pembatasan stok di daerah,” ujar Sultan dalam keterangan pers pada Kamis (8/4/2021).
Region Manager Retail Sales VII PT Pertamina (Persero), Remigius Choerniadi Tomo, menjelaskan BBM Premium hanya bisa digunakan untuk mesin bensin dengan compression ratio yang rendah.
Penggunaan Premium pada mesin membuat fuel economy tidak optimal (km/liter BBM rendah) serta emisi gas buang lebih kotor. Sehingga Premium dan Pertalite yang memiliki angka oktan rendah dinilai tidak ramah lingkungan.
Premium, lanjut dia, juga hanya cocok digunakan untuk mesin dengan teknologi mesin bensin Euro 1 yang emisi gas buangnya sangat polutif.
Menurut Sultan senator muda asal Bengkulu tersebut bahwa kita juga dihadapkan oleh regulasi lingkungan. Merujuk pada ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No 20 Tahun 2017.