Siswa Tunanetra Punya Kesempatan Ikut UTBK Masuk PTN
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menrsitekdikti) Mohamad Nasir meluncurkan perangkat lunak alias softwere layanan ramah difabel pada Ujian Terbuka Berbasis Komputer (UTBK) 2019.
Dia menyebutkan, semua siswa memiliki kesempatan sama masuk perguruan tinggi negeri. Itu sebabnya Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengembangkan metode screen reader untuk memberikan aksesibilitas bagi peserta disabilitas tunanetra agar bisa membaca tulisan di layar komputer.
"Ini kebijakan yang sangat ramah pada difabel yang kali ini kami lakukan sehingga semua orang mempunyai kesempatan sama masuk perguruan tinggi,” ucap Menteri Nasir pada peluncuran Screen Reader UTBK 2019 di Jakarta, Jumat (3/5).
Dia mengungkapkan, untuk peserta tunanetra semua materi UTBK akan dinarasikan dalam bentuk audio berupa bahasa, Menteri Nasir menilai cara ini lebih efektif dibandingkan dengan metode Braille.
BACA JUGA: Informasi Terbaru seputar Pendaftaran CPNS Sekolah Kedinasan
Tahun ini, total ada 70 siswa tunanetra yang mendaftar ke berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun luar Jawa.
Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengungkapkan untuk peserta tunanetra, peserta tes akan menggunakan tanda arah pada komputer dan komputer akan membacakan soal berupa pilihan ganda. Setiap item soal telah diakomodasi berdasarkan kemampuan dan keterbatasan tunanetra. Materi tes setara dengan peserta yang bisa melihat, waktunya sama dengan peserta lain, tetapi jumlah soal dikurangi 20 persen.
Selain itu, teks bacaan tidak lebih dari tiga praragraf dan menghindari kata-kata visual. Kemudian, gambar, table, grafik dinarasikan atau dimodifikasi dan sistem operasinya menggunakan keyboard, tanpa mouse.