Situasi Memanas, Dua Konsulat Amerika di Rusia dalam Ancaman Bahaya
jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) menghentikan operasi dua konsulat di Rusia, kata Kementerian Luar Negeri negara itu, dengan merujuk pada alasan keselamatan dan keamanan di kedua lokasi--setelah sempat dibatasi akibat COVID-19.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dengan konsultasi bersama Duta Besar John Sullivan, memutuskan untuk menutup konsulat di Vladivostok serta menangguhkan operasi konsulat di Yekaterinburg, menurut kementerian dalam keterangan melalui surel, Sabtu.
Keputusan yang merupakan bagian dari upaya yang tengah dilakukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan operasi misi diplomatik AS di Federasi Rusia itu disebut tidak berdampak pada konsulat Rusia di AS, kata kementerian, tanpa menjelaskan lebih rinci.
Sebelumnya, ketika ditanya pada pekan ini mengenai laporan media Rusia bahwa dua konsulat mungkin akan ditutup, Kedutaan Besar AS di Moskow menyebut pihaknya telah menangguhkan operasi di Vladivostok dan mengurangi pekerjaan di Yekaterinburg pada Maret karena pandemi.
Bagaimanapun, relasi AS-Rusia mengalami ketegangan karena beragam isu, misalnya konflik di Suriah hingga Ukraina, juga tuduhan bahwa Rusia telah mencampuri urusan politik dalam negeri AS--yang dibantah Moskow.
Para peretas yang diyakini bekerja untuk Rusia juga dituding melakukan peretasan terhadap lembaga pemerintah dan perusahaan swasta AS.
Pompeo menyebut pada Jumat (18/12) bahwa terbukti "cukup jelas" Rusia terlibat dalam serangan yang membuat tim keamanan jaringan siber di seluruh dunia susah payah untuk mengurangi kekacauan.
Lagi, Pemerintah Rusia menolak tudingan tersebut.