Soft Landing
Oleh Dhimam Abror DjuraidNamun, klaim ini kemudian dibantah oleh Amartya Sen bahwa hanya ada sedikit bukti tentang otoritarianisme dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.
Ia secara khusus mempertanyakan klaim Lee Kuan Yew yang memperkenalkan develompentalism sebagai strategi pembangunan. Sen menegaskan bahwa inti pembangunan adalah pembebasan.
Pembangunan bukan hanya pembebasan dari kemiskinan dengan mendapatkan kemakmuran ekonomi, tetapi pembebasan dari keterkungkungan dan ketidakbebasan berekspresi dan berpendapat, sebagaimana yang diidamkan oleh demokrasi.
Sen memberi kritikan terhadap asumsi yang hanya menilai pembangunan cuma meliputi aspek materi. Pembangunan mempunyai berbagai variabel baru yang bersifat nonmateri, seperti kebebasan individu dan dan kualitas hidup manusia, secara psikis untuk mengekspresikan keyakinan politik, budaya, dan agamanya.
Amartya Sen berjasa dalam membangun paradigma baru dalam Pemikiran Ekonomi modern. Ia banyak mengkritik pemahaman lama bahwa pembangunan nasional merupakan agenda yang materialistik.
Buah pemikirannya hingga saat ini masih hangat untuk dikaji dan menambah khazanah kekayaan intelektual dalam bidang ilmu sosial
Sen mengkritik sistem ekonomi kapitalisme yang menciptakan keserakahan dan jurang yang lebar antara kaum kaya dengan kalangan miskin. Memang kapitalisme sudah menunjukkan kemampuannya yang bermanfaat dalam menggerakkan ekonomi negara-negara berkembang. Kapitalisme menggairahkan perdagangan dan industri di dalam suatu negara.
Namun, sisi gelap kapitalisme yang tidak terkontrol akan melahirkan jurang kaya-miskin yang lebar dan kekeringan spiritual dan budaya yang membuat manusia miskin secara psikologis. Oleh karena itu, kapitalisme harus dapat dikendalikan dengan mengadopsi nilai-nilai ketimuran yang lebih berkekeluargaan.