Sritex Akhir
Oleh: Dahlan IskanKetika Sritex mengalami kesulitan keuangan, utangnya kepada 60 perusahaan tidak bisa terbayar. Nilai total utang itu sekitar Rp 18 triliun -yang ke IndoBharat "hanya" Rp 60 miliar.
Yang terbanyak adalah utang ke berbagai bank nasional dan internasional (lihat Disway 4 November 2024: Gunung Sritex).
Sebagian kreditor mempailitkan Sritex. Dalam proses persidangan di pengadilan sebenarnya sudah tercapai perdamaian -disebut homologasi.
Dalam homologasi itu Sritex menyatakan sanggup mencicil utang itu -asalkan waktunya diperpanjang. Sritex mengajukan usul perpanjangan selama 12 tahun.
Kreditor setuju. Dok. Hakim pun memutuskan: tercapai homologasi. Sritex tiap bulan harus mencicil utang tersebut. Ringan sekali, dibanding perjanjian awalnya.
Pembayaran cicilan itu lancar. Semua kreditor mendapat pembayaran sesuai dengan yang tertulis di homologasi. Empat bulan pun berlalu. Tidak ada masalah.
Bulan selanjutnya tiba-tiba Sritex menghentikan angsuran ke IndoBharat. Hanya ke IndoBharat. Alasannya: tagihan Rp 60 miliar IndoBharat ke Sritex ternyata sudah lunas.
Yang melunasi adalah perusahaan asuransi.