Sukardi Meninggal Saat Sujud Salat Asar di Masjid Nabawi
Sementara itu, putri sulung almarhum, Desi Ika Setiawati, menjelaskan bahwa tekad ayahnya untuk berhaji sangat kuat. Karena itu, sejak masih bekerja di PT Bridgestone Indonesia, Sukardi rajin menabung, menyisihkan sebagian gaji. Bahkan, setelah pensiun pada 2011, kegiatan menabung tetap Sukardi lakukan. Meski uang pensiunnya tidak seberapa.
Pada musim haji tahun ini akhirnya Sukardi bersama istri, Sugiarti, terjadwal berangkat haji. Namun, Sukardi sempat down dan frustrasi. Sebab, berdasar hasil pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Omni Pulomas, Jakarta Timur, Sukardi mengalami pembengkakan jantung.
”Bapak sampai murung berhari-hari,” ujar Desi saat ditemui di rumah duka, Jalan Kavling Sawah Indah, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, kemarin.
Istri dan anak-anaknya tak tega melihat kondisi psikis Sukardi. Desi bersama adiknya, Okky Setyadi, lalu berinisiatif memeriksakan lagi kesehatan ayahanda mereka di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta. ”Alhamdulillah, hasil pemeriksaan di rumah sakit itu memperbolehkan bapak berangkat (haji, Red). Bahkan, ada surat resminya,” katanya.
Namun, suratan takdir berkata lain. Meski bisa berangkat haji, Sukardi dipanggil Allah SWT sehari setelah menginjakkan kaki di Tanah Suci. Keluarga di tanah air pun mengikhlaskan kepergian Sukardi untuk selama-lamanya. Keluarga juga bertekad suatu saat bisa mengunjungi makam almarhum di Madinah.
”Insya Allah, kalau ada rezeki, kami mau ke makam bapak di sana,” kata Desi. (*/ari)