Sukseskan UN 2019, Dinas Pendidikan Gelar Rakor
Menurut Benyamin, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kali ini diharapkan bisa meminimalisasi kesalahan-kesalahan itu. Sehingga penyelenggaraan pada tahun berikut tidak terulang kembali.
Dia tambahkan, untuk sementara ini dari hasil pantauan pihaknya, penyelenggaraan USBN yang tengah berlangsung baik untuk tingkat SMA maupun SMK berjalan aman dan tertib.
“Kita berharap UN dapat berjalan sesuai rencana dan harapan. Agar UN tertib dan aman, penting dilaksanankan rakor, sehingga kita mampu menyamakan persepsi tentang UN,” tuturnya.
Dari mekanisme UN tahun ini, yakni UNBK dan UNKP maka indeks kejujuran dan kenyamanan saat ujian tetap jadi komitmen bersama. “Pastikan UN di semua tingkat satuan pendidikan berjalan tertib, pengawas harus teliti,” tandasnya.
Sementara Kepala LPMP NTT, Muhammad Irwan saat memaparkan materinya terkait strategi peningkatan mutu pendidikan di NTT, Kamis (14/3) mengatakan proses UN kali ini tidak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang menjadi pembeda adalah pemetaan mutu pendidikan. Karena mutu pendidikan akan ditentukan dari pencapaian UN.
Dia menambahkan, penentuan kelulusan saat ini memang ditentukan oleh USBN atau pihak sekolah. Namun kepada peserta ujian, dia tegaska, UN juga penting karena pemetaan mutu ini sangat penting dalam menentukan nasipnya ke depan.
“Kita tidak menganggap bahwa USBN saja penting. Sedangkan UN tidak. Itu pemikiran yang keliru. Untuk itu siswa harus merasa bahwa semua proses ujian ini penting,” tegasnya.
Kelulusan ini juga dibagi per kategori, karena dua tahun terakhir ini tidak ada lagi penilaian per mata pelajaran. Dibagi perkategori, sehingga NTT masuk dalam kategori D setiap mata pelajaran, maka untuk tahun ini juga diharapkan mengalami perubahan ke kategori C bahkan B.