Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sultan Dorong Bakal Capres 2024 Berkomitmen Terhadap Pembaruan Sistem Politik Nasional

Jumat, 14 Oktober 2022 – 16:26 WIB
Sultan Dorong Bakal Capres 2024 Berkomitmen Terhadap Pembaruan Sistem Politik Nasional - JPNN.COM
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong para bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang memiliki gagasan kebangsaan yang fundamental terkait pembaharuan struktur ketatanegaraan dan sistem politik nasional.

Menurut Sultan, gagasan tersebut merupakan sebuah wacana politik dan perhatian utama lembaga DPD RI yang menginginkan terjadi perubahan sistem politik demokrasi Indonesia yang relevan dengan nilai-nilai dasar Pancasila.

“Harus kita akui bahwa sistem demokrasi Indonesia saat ini sudah sangat liberal dan jauh dari nilai-nilai kebangsaan yang luhur. Jika dipertahankan, Demokrasi prosedural yang tidak relevan ini tidak akan signifikan memberikan dampak kesejahteraan bagi rakyat,” tegas Sultan Najamudin dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (14/10/2022).

Sebagai negara demokrasi terbesar, menurut Sultan, Indonesia harus berani melakukan pembaharuan sistem politik secara berkala di tengah tingginya angka kemiskinan dan gini ratio nasional.

Sultan menyebut sistem politik demokrasi tentu tidak sepenuhnya ideal, tapi perubahan yang mendasar adalah syarat mutlak bagi sebuah keinginan untuk maju.

"Menurut saya para calon pemimpin nasional harus memiliki kepekaan politik untuk mengevaluasi sistem politik ketatanegaraan yang ada saat ini. Terutama dalam konteks mewujudkan sistem presidensial di antara dua lembaga perwakilan atau parlemen yang kolaboratif efektif dengan mekanisme bicameral,” tegas Sultan.

Lebih lanjut, Sultan mengatakan selama ini sistem parlemen kita seolah terbagi dalam tiga lembaga dengan distribusi kewenangan yang tidak efisien dan tentunya tidak efektif bagi demokrasi.

Akibatnya demokrasi Indonesia cenderung bersifat parlementer yang koalisional, tidak mutlak presidensial.

Sultan Najamudin mendorong para bakal capres memiliki gagasan kebangsaan yang fundamental terkait pembaharuan struktur ketatanegaraan & sistem politik nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News