Survei Sun Life Indonesia: Perlunya Persiapan Finansial yang Matang untuk Masa Pensiun
"Perubahan sosial dan peningkatan usia harapan hidup telah memengaruhi proses perencanaan masa pensiun di Asia. Survei kami menunjukkan bahwa meskipun kesadaran akan pentingnya kemapanan finansial di masa pensiun semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan antara kesadaran dan aksi nyata masyarakat. Padahal, perencanaan pensiun yang dipersiapkan sedini mungkin adalah kunci untuk meraih hari tua yang sejahtera," ujar Kah Jing Lee selaku Chief Client Officer Sun Life Indonesia.
Meski mayoritas responden mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatan mereka untuk pensiun, sayangnya 27% responden tidak mengalokasikan dana khusus untuk pensiun, dan rata-rata responden hanya mengandalkan tabungan konvensional sebesar 23% untuk memenuhi kebutuhan finansial di hari tua.
Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan literasi keuangan masyarakat terkait pentingnya perencanaan pensiun yang komprehensif, termasuk diversifikasi aset ke dalam instrumen investasi yang lebih produktif.
2. Banyak pensiunan tidak menduga biaya hidup pasca pensiun akan lebih tinggi dan menyesal tidak mempersiapkannya sedini mungkin
Hal ini menjadi catatan penting bagi generasi mendatang, di mana 25% pensiunan mengaku tidak mempersiapkan anggaran pengeluaran untuk masa pensiun mereka, dan 11% tidak menduga bahwa biaya hidup akan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan inflasi yang semakin menekan.
Bagi mereka yang tidak menduga dan belum mempersiapkan diri, faktor utamanya adalah biaya hidup sehari-hari (80%) dan biaya kesehatan (53%).
Akibatnya, banyak dari mereka harus mengurangi pengeluaran (67%) dan mengurangi aset yang disiapkan untuk warisan (47%).
Sekitar 13% pensiunan menyatakan penyesalan atas keputusan keuangan yang mereka buat di masa muda, dengan alasan utama tidak berinvestasi dengan bijak (72%), diikuti oleh kurangnya tabungan (39%) dan tidak berkonsultasi dengan perencana keuangan (39%).