Survei Terbaru: Prabowo dan PDIP Tak Terkejar, PSI Merangkak Lampaui Partai-Partai Senior
Menurut Leonard, pandemik COVID-19 memberikan lonjakan dukungan bagi sejumlah gubernur yang merupakan pemegang kebijakan di tingkat daerah. Tokoh-tokoh yang lebih mapan seperti Anies dan Risma pun kini seolah mendapat penantang baru dalam kontestasi elektoral.
Sementara itu elektabilitas PDIP mencapai 26,8 persen, turun dari sebelumnya 30,1 persen. Selama pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal Maret 2020, elektabilitas partai politik mengalami penurunan.
Tercatat hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang naik elektabilitasnya dibandingkan survei sebelumnya pada Februari 2020. Bahkan elektabilitas PSI saat ini sudah melampaui sejumlah partai yang lebih senior, seperti PAN, PKB dan Demokrat.
“Ketika parpol lainnya turun elektabilitasnya saat pandemi, hanya PSI yang mengalami kenaikan dari 2,1 persen menjadi 4,4 persen,” ungkap Leonard.
Meskipun tidak lolos ke Senayan, tetapi wakil-wakil PSI di DPRD aktif mendorong kebijakan untuk mengatasi pandemi dan dampak sosialnya. Demikian pula di tingkat basis, kader-kader PSI diketahui terus bergerak memberikan bantuan sosial dan pendampingan, jelas Leonard.
Posisi tiga besar setelah PDIP masih diduduki oleh Gerindra dan Golkar. Elektabilitas Gerindra melemah dari 14,7 persen menjadi 14,1 persen, sedangkan Golkar merosot dari 9,9 persen menjadi 8,1 persen.
Selain PSI, parpol-parpol papan tengah seluruhnya juga turun elektabilitasnya, yaitu PKB (5,5 persen/5,4 persen), PKS (5,3/4,9 persen), Nasdem (4,6 persen/4,2 persen), Demokrat (4,7 persen/3,9 persen), PAN (2,6 persen/2,3 persen), dan PPP (2,8 persen/2,1 persen).
Parpol-parpol papan bawah adalah Perindo (1,2 persen/0,7 persen), Berkarya (0,3 persen/0,4 persen), Hanura (0,7 persen/0,3 persen), PKPI (0,3 persen/0,1 persen), PBB (0,2 persen/0 persen), dan Garuda (0,1 persen/0 persen). Sisanya tidak tahu/tidak menjawab (14,9 persen/22,2 persen).