Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Susi Pudjiastuti Mangkir Debat soal Lobster

Rabu, 19 Februari 2020 – 20:34 WIB
Susi Pudjiastuti Mangkir Debat soal Lobster - JPNN.COM
Susi Pudjiastuti. Foto: dok/JPNN.com

Sink population berarti di area tersebut terdapat banyak sekali benih lobster, gampang terlihat, namun di daerah itu juga terdapat banyak predator.

Logika selanjutnya adalah memelintir berapa sebenarnya jumlah benih lobster per tahun di Indonesia. Peneliti lobster Bayu Priambodo menyebut ada sekitar 2 miliar benih lobster per tahun di kawasan sink population. Sementara angka di Balai Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, jumlahnya lebih fantastis yakni 850 milyar benih lobster per tahun di wilayah perairan Indonesia. Data ini tercantum dalam halaman 28, di bawah BAB V (Potensi Ekonomi Sumber Daya), Sub Bab V.1 (Potensi Ekonomi Sumber Daya Lobster.

“Data di Balai Riset menyatakan, ‘Bila 50 persen benih dibiarkan di alam, maka yang dapat diambil benihnya sekitar 425 miliar benih per tahun. Artinya dari data itu, ada 850 milyar benih per tahun di wilayah pengelolaan perikanan di Indonesia,” terang Effendi.

Effendi mengaitkan besarnya angka tersebut dengan praktik penyelundupan benih lobster yang nilainya mencapai Rp900 miliar per tahun. Dari hasil investigasinya, Vietnam membutuhkan 146 juta benih per tahun untuk kelangsungan budidaya lobster.

“Kalaulah nanti dibuka kran lobster, setelah KKP dan KP2 membuat MoU dengan Hatchery Lobster untuk menjamin pelestarian, maka angka 146 juta itu tidan ada artinya dengan angka 2 milyar atau 850 milyar. Namun ini artinya besar bagi para penyelundup. Kelangsungan bisnis penyelundup jelas terancam dengan adanya rencana dibukanya kran lobster setelah KKP dan KP2 membuat MoU Hatchety Lobster,” tegas Effendi.

“Semoga semuanya kini jernih dan tidak sesat lagi. Saya bukan ahli lobster tapi sebagi KP2, tugas saya mengkomunikasikan. Ilmuan bisa saja salah, tapi ilmuan tidak boleh bohong,” tambahnya.

Perihal ketidakhadiran Susi, Effendi mengaku tetap menghormati Susi. Menurutnya, padahal acara berlangsung sangat santai, karena tidak mencari siapa yang benar dan salah. Acara ini hanya untuk mengungkap fakta perihal benih lobster saja.

“Tadi pada liat sendiri bagaimana acaranya berlangsung santai. Data yang dipakai juga data KKP saat beliau menjabat. Sampaikan salam hormat saya untuk beliau,” pungkasnya.

Debat terbuka perihal benih lobster yang digagas Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik (KP2) Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia berlangsung di Gedung Mina Bahar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close