Tahun 2022: Kick Off Kebangkitan Alam untuk Indonesia Raya dan Dunia
Oleh: Komarudin Watubun, SH, MH, (anggota DPR RI 2019-2024)Lagi pula, perusahan Fortnite, Minecraft, dan Roblox memudahkan pengguna bersosialisasi, berbelanja, dan mengikuti lingkungan-virtual-digital (Zoe Wienberg, 2021).
Dalam Metaverse, seorang dapat diwakili oleh avatar pseudonim. Ini melahirkan era spenionase baru. Akhir-akhir ini, spenionase digital digunakan oleh banyak negara guna mengakses properti intelektual komersil, teknologi militer, hingga informasi keuangan, dan pribadi warga-negara.
Risiko ini sangat serius, khususnya Metaverse yang nyaris berisi seluruh aspek kehidupan warga negara, yakni kerja, hubungan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, aset, dan identitas! Apalagi, banyak negara memakai teknologi pengenal-wajah (FRT/facial-recognition technology) guna memantau perilaku tiap orang.
Di sisi lain, Tiongkok memegang kendali tulang-punggung Metaverse pada hampir 50 negara melalui prakarsa Digital Silk Road yang mendanai sistem telekomunikasi negara-negara itu. Awal November 2021, Wu Zhongze, mantan wamen IPTEK Tiongkok, rilis grup industri metaverse perdana Tiongkok: Metaverse Industry Committee yang berada di bawah pengawasan BUMN China Mobile Communications Association (CMCA). (Mary Hui, 17/11/2021).
Fokus Tiongkok ialah ekonomi-digital global. Tren ekonomi-digital berbasis metaverse, menurut Yu Jianing, direktur eksekutif Metaverse Industry Committee asal Tiongkok: sektor riil ekonomi terintegrasi dengan sektor digital-virtual dan globalisasi keuangan digital-desentral (DeFi).
Maka data akan dihargai sebagai ‘faktor produksi’ dan melahirkan kebutuhkan infrastruktur hukum baru guna mengatur dan mengontrol data perusahan teknologi IT. Presiden Xi Jinping dari Tiongkok melihat pula nilai penting ‘ekonomi-digital-virtual’; namun dasar-basik ekonomi tetaplah sektor riil sosial-ekonomi. Maka penghasilan atau pendapatan melalui Metaverse sangat ditentukan oleh ‘the real world’ atau sektor riil ekonomi.
Jesse Lin, ahli digital ekonomi dan spesialis proyek pada World Economic Forum LLC (2021) menyimpulkan bahwa meskipun ada revolusi teknologi, misalnya Internet of Things, Artificial Intelligence, dan lain-lain, namun pola-hubungan pembeli dan penjual masih didominasi oleh komunikasi berbasis dokumen-kertas di seluruh dunia. (Jesse Lin & Christian Lanng, 2021) Revolusi IT tidak menggusur peran maritim global hingga hari ini dan ke depan.
Tahun 2022 adalah momentum memperkuat jaringan sosial-ekonomi-lingkungan negara-bangsa NKRI dengan membangun suatu Metaverse (ekosistem virtual-digital) yang mewujudkan nilai-nilai universal Pancasila.